Recent News

Korban Angin Ribut Diusulkan Dapat Bantuan


Paska angin kencang di wilayah RT 12/01 Kelurahan Kebonpala, Makasar, Jakarta Timur, Jumat (14/2) kemarin, Pemprov DKI langsung mengidentifikasi sejumlah rumah yang rusak. Saat ini tercatat terdapat 16 rumah rusak, di mana 5 di antaranya dengan kondisi kerusakan sangat parah dan diusulkan agar dapat bantuan dari Pemprov DKI. Joko (63), warga setempat menuturkan, saat kejadian angin bergerak begitu cepat. Dalam hitungan menit, atap rumahnya yang terbuat dari asbes langsung lepas dan terbang terbawa angin. Beruntung saat kejadian, ia dan istri tengah menunggui warung rokok di depan rumahnya. “Atap rumah saya asbesnya terbang semua. Sebagiannya ada yang jatuh ke atas mobil warga. Bahkan kaca mobil juga pecah terkena jatuhan asbes," katanya, Sabtu (15/12). Lurah Kebonpala, Saprudin mengatakan, dari 16 rumah yang diterjang angin ribut, hanya 5 yang kondisinya rusak parah. Seluruh atapnya yang terbuat dari asbes terlepas dari landasannya. Bahkan atap dari genteng pun turut rusak. "Kami sudah usulkan pada unit terkait agar korban angin ribut ini dapat bantuan dari DKI. Sambil menunggu bantuan datang, warga hendaknya menutup atap rumahnya dengan terpal atau alat lainnya," ujar Saprudin. Ia berharap warga bersabar menunggu bantuan tersebut. Di sisi lain ia juga meminta pada Sudin Pertamanan Jakarta Timur agar menebang pohon randu yang kondisinya rawan roboh. Pohon setinggi sekitar 25 meter dengan diameter 120 sentimeter ini memiliki cabang banyak dan daunnya sangat rindang hingga dikhawatirkan ambruk dan menimpa warga sekitar. Sebab, saat angin kencang kemarin batang pohon itu juga sempat sempal dan menimpa sebuah kafe yang ada di bawahnya. Pohon yang diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun ini memang berada di pemukiman penduduk. Sementara itu, Kasudin Sosial Jakarta Timur, Aji Antoko mengatakan, biasanya jika korban bencana seperti itu, tidak mendapatkan bantuan, kecuali jika kondisinya sangat parah. "Kalau Sudin Sosial, hanya membantu natura, namun untuk material biasanya Sudin Perumahan. Sejauh ini belum ada permintaan bantuan ke kami dari pihak kelurahan," ucapnya. (ea/EA/bd-beritajakarta.com)
Share on Google Plus

0 komentar: